Tugas Kehidupan

Bismillah.

Sering kita dengar himbauan dari khatib jum’at kepada kita untuk bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Takwa adalah sebaik-baik bekal kehidupan kita. Allah pun perintahkan kita untuk membekali diri dengannya. Dengan takwa itulah manusia menjadi mulia, sedangkan tanpa takwa maka kekayaan, kecantikan dan pangkat tidak ada artinya.

Sudah menjadi tugas kita dalam hidup ini untuk beribadah kepada Allah. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56). Ibadah kepada Allah adalah untuk kebaikan diri kita sendiri, bukan untuk kepentingan Allah; karena Allah maha kaya dan tidak membutuhkan hamba-Nya.

Ibadah kepada Allah bukan semata-mata penampilan dan gerakan lahiriah, lebih daripada itu ibadah kepada Allah memuat ketakwaan hati dan kebersihan nurani. Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari itu (kiamat) tiada berguna harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap kepada Allah dengan hati yang selamat.” (asy-Syu’ara’ : 88-89)

Bersihnya hati dari syirik merupakan syarat untuk meraih kelezatan surga. Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (al-Kahfi : 110)

Syirik adalah menujukan sebagian ibadah kepada selain Allah walaupun di saat yang lain dia juga beribadah kepada Allah. Syirik membuat seorang hamba terjauhkan dari tujuan penciptaannya dan semakin jauh dari kebahagiaan yang dia damba. Syirik membuat amal-amalnya sia-sia dan berbalik menjadi malapetaka. Allah berfirman (yang artinya), “Dan Kami hadapi segala amal yang telah mereka kerjakan lalu Kami jadikan ia bagai debu-debu yang beterbangan.” (al-Furqan : 23)

Seorang hamba yang menyadari tujuan hidupnya akan berupaya untuk mempersembahkan segala bentuk ibadahnya murni untuk Allah saja, tidak untuk selain-Nya. Balasan bagi mereka yang bertauhid adalah surga. Dan hukuman bagi mereka yang berbuat syirik adalah neraka.   

Allah berfirman (yang artinya), “Dan seandainya mereka berbuat syirik pasti akan lenyap dari mereka semua amal kebaikan yang pernah mereka kerjakan.” (al-An’aam : 88)

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah benar-benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang pun penolong.” (al-Maa-idah : 72)

Semoga catatan singkat ini bermanfaat.

—- 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *