Syarah Kitab

Teladan Nabi

Bismillah.

Diantara faidah penting dari penjelasan para ulama terhadap kalimat ‘basmalah’ yang ada di awal kitab atau risalah adalah pentingnya ittiba’/mengikuti contoh perbuatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ucapan basmalah yaitu yang berbunyi ‘bismillahirrahmanirrahim’ artinya : Dengan nama Allah YangMaha pengasih lagi MahaPenyayang. Mengawali tulisan dengan basmalah atau menyebut nama Allah telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti ketika mengirim surat dakwah kepada para raja, diantaranya surat yang ditujukan kepada Heraklius penguasa Romawi.

Kalimat basmalah ini pun telah dicontohkan oleh Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dalam surat yang dikirimkan kepada Ratu Bilqis penguasa negeri Saba’ di kala itu. Di dalam ungkapan basmalah ini terkandung tabarruk/mencari berkah dengan menyebut nama-nama Allah. Selain itu ia juga mengandung isti’anah/memohon pertolongan kepada Allah.

Bahkan di dalam al-Qur’an Allah telah mencontohkan kepada kita untuk mengawali surat-surat di dalamnya dengan basmalah. Hal ini menunjukkan betapa agung kandungan dari basmalah itu. Di dalam kalimat basmalah terdapat nama Allah, nama ar-Rahman dan ar-Rahim. Ketiga nama ini termasuk asma’ul husna/nama-nama Allah YangMaha indah. Setiap nama Allah mengandung sifat kesempurnaan yang mencapai puncak keindahan.

Pembahasan tentang nama dan sifat Allah merupakan pembahasan yang sangat penting di dalam al-Qur’an. Melalui nama dan sifat Allah itulah kita akan mengenal Robb yang kita sembuh. Ketika Allah menyebutkan nama Allah maka di sana terkandung sifat uluhiyah; bahwa Allah yang berhak disembah, tidak ada yang layak disembah selain Dia. Ketika disebut nama ar-Rahman dan ar-Rahim maka terkandung di dalamnya sifat rahmat Allah; sedangkan rahmat Allah itu sangat luas sebagaimana luasnya ilmu-Nya.

Mengenal nama dan sifat Allah akan menumbuhkan kecintaan dan ketundukan kepada-Nya. Mengenal Allah merupakan pokok utama kebahagiaan manusia. Tidak ada yang lebih lezat dan lebih nikmat daripada nikmatnya mengenal Allah. Ibadah kepada Allah tegak di atas 3 pilar amalan hati; cinta, takut dan harap kepada Allah. Ketiga pilar ini akan semakin kokoh dengan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Mengenal Allah juga bisa melalui ayat-ayat-Nya dan makhluk ciptaan-Nya. Selain itu kita perlu selalu mengingat bahwa nikmat yang kita peroleh semuanya datang dari Allah. Ini adalah bentuk ihsan/kebaikan dari Allah kepada segenap hamba-Nya. Dari sini lah akan tumbuh kecintaan kepada Allah dan syukur kepada-Nya. Inilah yang dikenal dengan istilah musyahadatul minnah/menyaksikan dan meyakini besarnya karunia dan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita sebagai hamba.

Demikian sedikit catatan faidah, semoga bermanfaat bagi kita.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *