Bismillah. Kaum muslimin yang dirahmati Allah, berikut ini kami sajikan rekaman ceramah/khutbah salah seorang ulama besar masa kini, yaitu Syaikh Shalih bin Fauzan hafizhahullah.
Meniti Jejak Generasi Terbaik
Bismillah. Kaum muslimin yang dirahmati Allah, berikut ini kami sajikan rekaman ceramah/khutbah salah seorang ulama besar masa kini, yaitu Syaikh Shalih bin Fauzan hafizhahullah.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidaklah diragukan bagi segenap insan, bahwa hidup di alam dunia ini adalah cobaan. Allah berfirman (yang artinya), “Allah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian; siapakah diantara kalian yang terbaik amalnya.” (Al-Mulk : 2)
— Bismillah. Berikut ini kami sajikan kepada segenap pembaca, ringkasan materi penjelasan risalah Qawa’id Arba’/Empat Kaidah Pokok karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kaum muslimin yang dirahmati Allah, kenikmatan yang Allah berikan kepada kita sungguh tiada terhingga. Kenikmatan-kenikmatan yang sangat memberikan arti di dalam kehidupan kita. Meskipun demikian, kita dapati diri kita amat jauh dari kesungguhan dan keseriusan dalam bersyukur kepada-Nya. Kita sering lalai dari mensyukuri nikmat Allah.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan bertaubatlah kepada Allah kalian semua, wahai orang-orang yang beriman, mudah-mudahan kalian beruntung.” (QS. an-Nuur : 31)
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, Risalah al-Qawa’id al-Arba’ -empat kaidah utama- adalah sebuah risalah dakwah yang sangat agung, risalah yang ditulis oleh seorang ulama besar di masanya, Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu ta’ala.
Segala puji bagi Allah, yang mencurahkan segala nikmat, yang menetapkan takdir, dan yang menerima taubat. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada hamba dan rasul-Nya, sang pembawa lentara hidayah kepada segenap manusia. Amma ba’du.
[11] Banyak Beristighfar Qatadah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada kalian tentang penyakit dan obat bagi kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.” (lihat Tazkiyat an-Nufus, hal. 52)
al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: Hakikat syukur adalah mengakui limpahan nikmat -dari Allah- dan berusaha menunaikan pengabdian [kepada-Nya]. Barangsiapa yang perkara ini semakin banyak muncul dari dirinya maka dia disebut sebagai syakuur/orang yang pandai bersyukur.