Salah Satu Bentuk Syirik Yang Samar

Shirk_front_1

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Aku heran dengan orang-orang yang mengetahui sanad/riwayat hadits dan kesahihannya. Mereka lebih suka condong kepada pendapat Sufyan -yaitu Sufyan ats-Tsauri, wafat 161 H-. Padahal Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hendaklah merasa takut orang-orang yang menyimpang dari perintah/ajarannya karena mereka itu akan tertimpa fitnah.” (QS. An-Nuur: 63). Tahukah kamu apa itu fitnah? Fitnah itu adalah syirik. Karena bisa jadi ketika dia menolak sebagian sabda beliau kemudian muncul dalam hatinya suatu penyimpangan sehingga membuatnya celaka.” (lihat al-Mulakhash fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 297)

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan, bahwa perkataan Imam Ahmad ini beserta dalil yang beliau bawakan mengandung pelajaran berupa peringatan keras/tahdzir dari sikap ikut-ikutan atau taklid kepada ulama tanpa landasan dalil. Di dalamnya juga terkandung peringatan keras bagi orang-orang yang meninggalkan beramal dengan al-Kitab dan as-Sunnah. Beliau menegaskan, “Dan sesungguhnya hal itu termasuk bentuk syirik dalam hal ketaatan.” (lihat al-Mulakhash, hal. 298)

Hal ini memberikan faidah hukum yaitu diharamkannya taklid bagi orang yang telah mengetahui dalil dan tata cara mengambil kesimpulan darinya/istidlal. Selain itu, ia juga menunjukkan bolehnya taklid bagi orang yang tidak mengetahui dalil, yaitu dengan dia mengikuti ulama yang terpercaya ilmu dan agamanya (lihat al-Mulakhash, hal. 298)

 

[www.al-mubarok.com]

‘Meniti Jejak Generasi Terbaik’

Fanpage : Kajian Islam al-Mubarok

Facebook : Kajian al-Mubarok

Twitter : kajianmubarok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *