Bismillah. Kaum muslimin yang dirahmati Allah, berikut ini kami sajikan ringkasan materi ceramah yang disampaikan oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizahullah yang berjudul ‘Manhaj Salafus Shalih dan kebutuhan umat terhadapnya’. Semoga bermanfaat.
Yang dimaksud dengan salafus shalih adalah generasi pertama umat ini yaitu kaum Muhajirin dan Anshar. Kemudian diikuti oleh orang-orang sesudah mereka yang menimba ilmu dari mereka yaitu para tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Mereka adalah teladan bagi umat ini. Dan yang dimaksud dengan manhaj mereka adalah jalan yang mereka tempuh dalam beragama, baik dalam masalah akidah, akhlak, muamalah, maupun segala urusan mereka. Manhaj yang mereka tempuh adalah bersumber dari Al-Kitab dan As-Sunnah.
Tidak bisa berjalan di atas manhaj mereka kecuali dengan mengenalinya, mempelajari dan mengamalkannya. Oleh sebab itu tidak cukup hanya dengan menyandarkan diri kepada manhaj salaf atau salafiyah tanpa disertai pemahaman yang baik terhadapnya.
Karena itulah kaum muslimin bersemangat untuk mempelajari manhaj salaf ini dengan mempelajarinya di masjid-masjid, pondok pesantren, kampus-kampus dan universitas.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan tentang terjadinya perpecahan diantara umat ini menjadi tujuh puluh tiga kelompok dan semuanya di neraka kecuali satu, yaitu orang-orang yang mengikuti jalan nabi dan para sahabatnya. Orang-orang yang beroegang-teguh dengan manhaj salaf inilah yang disebut dengan istilah firqah najiyah/golongan yang selamat. Mereka juga disebut dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewasiatkan kepada umatnya untuk berpgegang-teguh dengan sunnahnya dan sunnah para khalifah yang lurus sesudahnya pada saat terjadi banyak perselisihan. Inilah manhaj salaf dan inilah jalan keselamatan. Orang-orang yang berpegang teguh dengan manhaj ini niscaya akan mendapati berbagai tekanan dan hambatan serta godaan-godaan, terlebih di akhir zaman seperti sekarang ini. Oleh sebab itu dibutuhkan kesabaran.
Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti datangnya, maka beruntunglah orang-orang yang asing yaitu yang berusaha memperbaiki keadaan manusia. Maka meniti manhaj salaf adalah jalan menuju keselamatan di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itulah setiap hari kita berdoa kepada Allah agar diberi hidayah menuju jalan yang lurus.
Jalan yang lurus itu adalah jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’, dan orang-orang salih. Kita tidak ingin termasuk orang yang dimurkai yaitu orang-orang Yahudi dan pengikut mereka. Dan setiap orang yang mengetahui kebenaran namun tidak mengamalkannya maka pada hakikatnya dia adalah pengikut Yahudi. Kita juga tidak ingin termasuk orang yang sesat yaitu kaum Nasrani dan orang-orang yang beribadah kepada Allah tetapi tidak di atas jalan yang benar alias di atas kebid’ahan.
Orang yang meniti jalan ini pasti akan menghadapi tekanan dan gangguan. Sampai-sampai digambarkan dalam hadits bahwa akan datang suatu masa dimana orang yang berpegang teguh dengan agamanya seperti orang yang menggenggam bara api. Di sinilah dibutuhkan kesabaran, karena jalan ini tidaklah jalan yang mulus dan bertabur bunga.
Saat ini banyak orang yang berusaha memojokkan dan menjelek-jelekkan manhaj salaf. Mereka menuduh para pengikut manhaj salaf sebagai orang-orang yang keras dan suka mengkafirkan. Mereka meremehkan pengikut manhaj salaf. Mereka menyamakan salaf seperti kelompok-kelompok yang lain. Tujuan mereka adalah agar kita berlepas diri dari manhaj salaf.
Sebagian orang ada yang mengatakan bahwa kita tidak dibebani untuk mengikuti pemahaman salaf, kita butuh pemahaman yang baru. Karena pemahaman salaf sudah tidak sesuai di masa kini. Hal semacam ini banyak muncul dalam tulisan di koran atau di majalah-majalah. Mereka ingin agar kita meninggalkan manhaj salaf.
Imam Malik rahimahullah telah berpesan bahwa tidak akan memperbaiki generasi akhir umat ini kecuali dengan apa-apa yang telah memperbaiki generasi awalnya. Mereka menjadi baik karena berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-Sunnah dengan manhaj salaf. Maka barangsiapa yang menginginkan keselamatan wajib atasnya untuk mengenali mazhab salaf.
Manhaj salaf inilah jalan keselamatan, laksana kapal Nabi Nuh ‘alaihis salam. Orang yang menaikinya akan selamat, sedangkan yang tertinggal darinya pasti binasa. Sehingga tidak ada keselamatan kecuali dengan mengikuti manhaj salaf. Dan kita tidak bisa mengenalinya kecuali dengan cara mempelajarinya. Dan kita juga harus selalu memohon hidayah kepada Allah agar diberikan keteguhan di atasnya.
Jadi, masalah ini bukan semata-mata masalah penyandaran atau klaim/pengakuan. Tidak ada gunanya pengakuan jika tidak dibarengi dengan bukti-bukti. Oleh sebab itu disebutkan dalam ayat bahwa orang-orang yang dirdihai Allah adalah ‘yang mengikuti mereka -Muhajirin dan Anshar- dengan baik- dan tidak mungkin bisa mengikuti dengan baik kecuali dengan ilmu dan kesabaran.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan umat akan para da’i yang menyeru kepada kesesatan. Sebagian mereka mengatakan bahwa manusia semuanya sudah muslim. Padahal muslim yang seperti apa; apakah sebagaimana jalan rasul dan para sahabat? Ataukah muslim dengan pemahaman sekte ini dan itu atau dengan pemikiran si A dan Si B?
Untuk itulah dibutuhkan ilmu dan pelajaran. Para ulama menaruh perhatian besar dalam masalah akidah dan bab-bab yang ada di dalamnya. Agar hal ini bisa dipelajari dan dipahami oleh masyarakat. Di saat-saat yang penuh dengan kekacauan dan kegelapan inilah seorang muslim membutuhkan cahaya untuk bisa berjalan di atas kebenaran.
Pada masa sekarang ini banyak orang yang mengaku berilmu namun tidak menimba ilmu dengan cara dan dari sumber yang benar. Oleh sebab itu manhaj salaf ini harus dipelajari dengan cara yang benar dan penuh dengan kesabaran. Ketika terjadi perselisihan maka tidak ada yang bisa menyelamatkan kecuali dengan berpegang teguh dengan Sunnah Nabi dan para sahabatnya.
Karena itulah kita harus serius memperhatikan manhaj salaf ini. Jangan menyurutkan semangat kita ocehan dari orang-orang yang meremehkan dan merendahkannya. Bahkan semestinya kita semakin bertambah kuat dan tidak hanya mencukupkan diri dengan penyandaran kepada manhaj salaf. Kita harus mempelajarinya, kita harus mengambil ilmu dari para ulama yang meniti jalan yang lurus. Dan kita harus menjauhi jalan-jalan yang menyimpang.
Inilah yang kita butuhkan pada saat ini, terlebih lagi pada saat fitnah/kerusakan semakin merajalela dan banyaknya penyeru kesesatan dan begitu banyak sarana yang mengantarkan keburukan kepada manusia ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka mengajak kepada paham serba boleh dan mengusung pemikiran-pemikiran menyimpang. Jangan sampai ini semua membuat kita justru berpaling dari manhaj salaf.
Jalan salaf adalah yang paling selamat, paling berilmu, dan paling bijaksana daripada jalan khalaf/generasi belakangan. Ilmu salaf murni dari Al-Kitab dan As-Sunnah, sedangkan ilmu khalaf banyak tercampuri oleh kotoran pemikiran dan pemahaman. Meskipun ucapan salaf sedikit akan tetapi mengandung banyak ilmu. Berbeda dengan kaum khalaf yang memiliki banyak ucapan namun sebenarnya ilmunya sedikit.
Hendaknya kita memperhatikan manhaj salaf ini dengan baik. Hendaknya kita juga waspada dari hal-hal yang dinisbatkan kepada salaf padahal bukan termasuk bagian darinya. Inilah sekedar pemberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita kepada ucapan dan amal yang baik, memberikan taufik kepada kita untuk mengikuti kebenaran dan bersabar di atasnya.
Sumber : Transkrip ceramah Syaikh Shalih Al-Fauzan yang berjudul ‘Manhaj As-Salaf Ash-Shalih wa Haajatul Ummah Ilaih’ oleh website dakwah Al-Aajurry hal. 1-15