Bismillah.
Allah berfirman :
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya itu adalah setan yang berusaha menakut-nakuti kalian dengan wali-wali-Nya, maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian benar-benar beriman.” (Ali ‘Imran : 175)
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah menjelaskan di dalam tafsirnya bahwa maksud ayat ini adalah setan berusaha menakut-nakuti orang beriman dengan wali-walinya, ini tafsiran dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma. Mujahid juga mengatakan :
يخوّف المؤمنين بالكفار
“Yaitu setan berusaha menakut-nakuti kaum beriman dengan perantara orang-orang kafir.” (lihat Tafsir ath-Thabari surat Ali ‘Imran ayat 175)
Ayat yang agung ini dibawakan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam Kitab Tauhid-nya. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan :
أراد المؤلف بهذه الترجمة بيان وجوب خوف الله تعالى، وأن الواجب على العبد أن يخاف ربه خوفا يحمله على إخلاص العبادة له سبحانه، ويحمله على أداء ما فرض عليه، ويحمله عن الكف عما حرم الله عليه، ويحمله على الوقوف عند حدوده
“Penulis bermaksud dengan bab ini untuk menjelaskan wajibnya takut kepada Allah dan wajib bagi seorang hamba untuk merasa takut kepada Rabbnya yang mendorongnya untuk memurnikan ibadah kepada Allah subhanahu dan membuatnya tunduk patuh melaksanakan apa-apa yang diwajibkan kepadanya serta menahan diri dari segala hal yang diharamkan Allah, dan juga membuatnya berhenti mengikuti batasan dan ketentuan-ketentuan dari Allah.” (lihat Syarh Kitab Tauhid Syaikh Bin Baz)