Syarah Kitab

Rahasia ‘Rahimakallahu…’

Bismillah.

Kita sering mendengar para khotib atau penceramah mengatakan ‘hadirin rahimakumullahu‘ atau ‘ketahuilah saudaraku rahimakallahu‘ di awal-awal pembicaraan, ternyata kalimat yang singkat ini memiliki makna yang sangat dalam.

Syaikh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah (wafat 1392 H) dalam kitabnya Hasyiyah Tsalatsatul Ushul menjelaskan bahwa doa ‘rahimakallahu’ merupakan doa agar anda diberi rahmat oleh Allah. Doa ini bermakna semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu dan memberikan taufik untukmu di masa yang akan datang.

Ini adalah sesuatu yang luar biasa! Doa kepada Allah agar mengampuni dosa dan kesalahan kita di masa lalu. Selain itu ia juga mencakup doa kepada Allah agar mencurahkan hidayah kepada hamba agar terjaga dari dosa dan dampaknya di masa depan. Hal ini juga mencerminkan betapa besar kebutuhan kita kepada rahmat Allah.

Rahmat atau kasih sayang Allah kepada hamba jauh lebih besar daripada kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Diantara bukti rahmat Allah adalah diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab untuk membimbing perjalanan hidup manusia. Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)

Di dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan kita untuk merahmati makhluk yang ada di muka bumi agar Allah Yang berada di atas langit merahmati kita… Imam Ibnu Qudamah membawakan hadits dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr bin al-’Ash radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang yang penyayang niscaya akan dirahmati oleh ar-Rahman. Rahmatilah para penduduk bumi, niscaya Dzat yang berada di atas langit akan merahmati kalian.” (Itsbat Shifatil ‘Uluww no. 15)

Dari sini kita juga bisa menyimpulkan, bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang. Termasuk bentuk kasih sayang yang paling besar adalah dengan memerintahkan manusia beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan syirik. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Kami utus seorang pun rasul sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada ilah/sesembahan yang benar selain Aku, maka sembahlah Aku saja.” (al-Anbiya’ : 25)

Hal ini menunjukkan besarnya kebutuhan umat manusia kepada dakwah tauhid. Sebab tauhid inilah tujuan penciptaan jin dan manusia serta sebab utama kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56). Para ulama tafsir menjelaskan ‘supaya mereka beribadah’ artinya ‘supaya mereka bertauhid’. Silahkan periksa kitab tafsir Ma’alim at-Tanzil karya al-Baghawi rahimahullah

Di dalam riwayat Tirmidzi dan dinyatakan hasan olehnya, dari Anas beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah ta’ala berfirman : Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi kemudian kamu bertemu dengan-ku dalam keadaan tidak mempersekutukan dengan-Ku sesuatu apapun niscaya Aku pun akan datang menemuimu dengan membawa ampunan sepenuh itu pula.”

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan masih mengampuni dosa-dosa di bawah itu bagi siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya.” (an-Nisaa’ : 48)

Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (al-Kahfi : 110)

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang melakukan amal salih dari kalangan lelaki atau perempuan dalam keadaan beriman niscaya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan benar-benar Kami akan membalas mereka dengan pahala yang jauh lebih baik dari apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (an-Nahl : 97)

Semoga kumpulan catatan singkat ini bermanfaat bagi kita.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Redaksi

Redaksi al-mubarok.com dikelola oleh relawan dan pegiat dakwah Masjid Jami' al-Mubarok (MJM) YAPADI Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *