Bismillah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, aqidah adalah pondasi dalam agama. Tidak akan tegak agama seorang muslim kecuali di atas aqidah yang benar. Oleh sebab itulah setiap rasul menyerukan kepada umatnya untuk mentauhidkan Allah dan menjauhi syirik.
Memahami aqidah adalah kunci kebaikan. Aqidah itu mencakup hal-hal yang harus diyakini oleh setiap muslim. Keyakinan yang harus ditanamkan di dalam hati tentang Allah, tentang para malaikat-Nya, tentang kitab-kitab-Nya, tentang rasul-rasul-Nya, tentang hari akhir, dan keyakinan tentang takdir yang baik dan yang buruk.
Aqidah merupakan kandungan dari kedua kalimat syahadat. Kalimat tauhid laa ilaha illallah mengandung keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan bahwasanya semua sesembahan selain Allah adalah batil. Inilah yang dikenal dengan istilah tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah; yaitu wajibnya mengesakan Allah dalam hal ibadah.
Tauhid inilah yang menjadi tujuan dan hikmah penciptaan jin dan manusia. Tauhid ini pula yang menjadi sebab terjadinya pertikaian antara para rasul dengan umatnya. Para rasul mengajak mereka kepada penghambaan kepada Allah semata, sementara mereka menginginkan supaya sesembahan itu berbilang dan tidak hanya satu saja. Mereka pun menjuluki nabi sebagai penyair yang gila.
Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56)
Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)
Mempelajari aqidah ini adalah kebutuhan setiap insan. Sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak boleh dikesampingkan. Tanpa aqidah yang benar maka manusia akan hidup dalam kesia-siaan, terombang-ambing dalam kesesatan, dan menuai kehancuran.
Allah berfirman (yang artinya), “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr : 1-3)
Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman/syirik, mereka itulah orang-orang yang diberi keamanan, dan mereka itulah orang-orang yang akan selalu diberi petunjuk.” (al-An’am : 82)
Aqidah menempati urutan pertama dan paling utama dalam dakwah Islam. Ia lebih didahulukan sebelum sholat, sebelum zakat, sebelum puasa dan amal-amal yang agung lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa aqidah menjadi pondasi dan syarat diterimanya seluruh amal.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada Mu’adz ketika mengutusnya ke Yaman, “Hendaklah yang pertama kali kamu serukan kepada mereka syahadat laa ilaha illallah.” dalam riwayat lain disebutkan, “supaya mereka mentauhidkan Allah.” (HR. Bukhari)
Dari sinilah kita menyadari betapa pentingnya belajar aqidah tauhid dan memahaminya dengan baik bagi kehidupan setiap insan di atas muka bumi ini.
:: Info Pendaftaran Program Seri Belajar Aqidah [klik]