Bismillah, berikut ini adalah beberapa usulan terkait dengan rencana pembaharuan metode pembelajaran Ma’had al-Mubarok semester II. Usulan ini pada dasarnya merupakan follow up dari masukan sebagian ustadz. Semoga bermanfaat.
A. Berkaitan Dengan Materi
Dalam hal penyajian materi mungkin dibutuhkan sedikit improvisasi agar santri yang secara umum masih baru mengenal kajian ilmiah bisa lebih mudah dalam mengikuti dan tidak tertimpa kebosanan. Diantara cara yang diusulkan oleh sebagian ustadz adalah dengan membuat format ‘semacam’ kajian tematik untuk pelajaran yang ada. Artinya sebagian materi atau mungkin secara keseluruhan bisa diatur sedemikian rupa sehingga terkesan lebih mudah dan menarik [praktis].
Menindaklanjuti usulan ini, kami mengusulkan untuk dibuatnya suatu panduan silabus materi pelajaran. Hal ini bukan semata-mata untuk mencapai target materi akan tetapi lebih daripada itu untuk lebih memudahkan peserta dalam mengikuti setiap paket pelajaran yang disampaikan. Hal ini mengingat secara umum peserta Ma’had ini bukanlah mahasiswa yang masih aktif kuliah. Kalaupun ada mahasiswa aktif maka jumlahnya kurang lebih hanya sekitar 50%.
B. Bentuk Silabus Pelajaran
Bentuk silabus pelajaran yang mungkin bisa disusun adalah dengan menyesuaikan alur kitab atau buku panduan yang sudah ada, kecuali mungkin untuk materi-materi yang dirasa bisa ditunda atau ada materi lain yang lebih penting dan semestinya dikedepankan.
C. Pemateri
Untuk memenuhi tujuan di atas, pemateri kajian atau pengajar tidak perlu diganti. Artinya dengan pengajar yang sudah ada maka insya Allah tujuan ini sudah bisa terpenuhi. Hanya saja mungkin sebagai bentuk variasi dan penyegaran bisa ditambahkan beberapa pengajar tambahan untuk acara yang sifatnya insidental, misalnya kajian umum 2 bulanan.
D. Waktu Belajar
Apabila ditinjau dari sisi waktu kegiatan belajar mengajar -yaitu di akhir pekan- tidak perlu untuk diubah, karena mengingat banyak diantara peserta yang memang hanya memiliki waktu luang untuk belajar diniyah di akhir pekan, dalam perkiraan kami.
Meskipun demikian, mungkin bisa dilakukan perampingan waktu. Misalnya, untuk kajian hari sabtu yang dimulai pukul 13.00 mungkin bisa diundur pukul 13.30 untuk memberikan kesempatan istirahat dan persiapan yang lebih bagi panitia, peserta, dan pembicara. Adapun waktu kajian hari sabtu bisa diakhiri pukul 16.30 atau 17.00 menyesuaikan kondisi.
Demikian juga waktu kajian untuk hari ahad, bisa dipadatkan mulai pukul 08.30 hingga pukul 11.00 agar lebih mengefisiensikan waktu. Ini masih bersifat usulan, dan sangat perlu untuk dipertimbangkan kembali tepat atau tidaknya demi kemaslahatan bersama.
E. Buku Penunjang
Mengingat pentingnya catatan dalam menjaga pemahaman santri maka mungkin diperlukan pengadaan buku tulis atau blok note untuk santri secara serentak. Hal ini diharapkan bisa memacu santri agar mencatat materi yang disampaikan ustadz. Karena tidaklah dipungkiri bahwa banyak faidah tambahan yang tidak ada di buku atau kitab panduan. Masalah pendanaan mungkin bisa dibahas bersama bagian keuangan atau pengurus.
F. Tugas Merangkum Pelajaran
Sebagai bentuk perhatian pengajar kepada santri diharapkan pada setiap materi pelajaran diberi tugas untuk merangkum pelajaran yang telah disampaikan. Rangkuman ini bisa dibuat secara tertulis atau diketik dan dikirimkan via e-mail kepada pengurus. Pada akhir pelajaran diharapkan pengajar atau pengurus memastikan bahwa semua santri telah mengetahui tugas yang diberikan dan kapan tugas tersebut harus dikumpulkan.
G. Muroja’ah Materi
Bagian yang cukup penting dalam proses belajar adalah mengulang materi atau muroja’ah. Apabila diserahkan kepada santri secara penuh, biasanya hal ini sulit untuk diandalkan. Lain halnya apabila pada saat pelajaran santri juga diminta menjawab beberapa pertanyaan sebagai bentuk muroja’ah atas pelajaran sebelumnya. Oleh sebab itu teknis muroja’ah diserahkan kepada pengajar, mungkin bisa lebih efektif jika menggunakan daftar presensi dan dipanggil santri yang diminta untuk menjawab. Mudah-mudahan dengan cara semacam ini materi yang disampaikan lebih membekas dan terus diingat.
H. Hadiah dan Kuis
Untuk semakin meningkatkan semangat santri dalam belajar kiranya perlu dibuat semacam kuis secara rutin mungkin setiap dua pekan sekali dengan hadiah yang disediakan oleh panitia. Kuis ini bisa dijadwalkan dan diberitahukan kepada santri waktunya kapan saja. Dengan harapan mereka lebih terpacu dalam mempelajari materi yang disampaikan.
I. Pemberdayaan Pengurus Kelas
Pengurus kelas -yang terdiri dari ketua dan bendahara- mungkin bisa lebih dioptimalkan lagi perannya dalam memperkuat sistem belajar mengajar yang ada. Diantara bentuk konkretnya adalah dengan menyerahkan tanggung jawab presensi kepada ketua kelas sekaligus menyusun laporan kehadiran setiap bulannya. Selain itu, bendahara bisa diberi tanggung jawab untuk menagih secara rutin SPP bulanan kepada teman-temannya. Bendahara kelas juga diberi tugas untuk menyusun laporan bulanan SPP yang diterima olehnya dari santri. Cara-cara lain juga mungkin bisa ditempuh.
Demikian sekilas masukan dan saran untuk seluruh komponen Ma’had, baik panitia, peserta ataupun para pengajar. Mudah-mudahan Allah memberikan tambahan bimbingan dan hidayah kepada kita untuk terus belajar dan menambah bekal menuju akhirat.
Mubibbukum fillah. Admin Blog
Bismillah
‘Afwan ustad.. Tdak setuju jika untuk waktu jg diperbaharui
Misal diajukan mnjd 13.30 Dan 08.30
Sy mhsswa aktf Dan jam 11.30 kbm di kampus sudah slsai jd waktu kurang lebih 1jam ckup utk beristirahat.
Hanya tinggal bgmn semngat para santri utk istiqomah dsitu..
Hari sabtu ahad sj itu sudah batas minimal tolong waktunya jangan diminimalisirkan lagi tadz..
‘Afwan