Bismillah.
Saudaraku yang dirahmati Allah, Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Tidak ada satu pun kebaikan kecuali telah ditunjukkan, dan tidak ada satu pun keburukan kecuali telah diperingatkan. Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku pun telah ridha Islam sebagai agama bagi kalian.” (al-Ma-idah : 3)
Islam adalah kepasrahan kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan untuk-Nya agama dengan hanif/bertauhid, supaya mereka mendirikan sholat, dan menunaikan zakat. Dan itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah : 5)
Pokok dari ajaran Islam adalah beribadah kepada Allah dan menjauhi penghambaan kepada selain-Nya. Inilah ajaran setiap rasul kepada umatnya. Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)
Islam menentang segala bentuk penghambaan kepada selain Allah. Karena selain Allah tidak mampu menciptakan, mengatur dan menguasai alam semesta. Hanya Allah yang berhak diibadahi. Allah berfirman (yang artinya), “Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian; Yang menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (al-Baqarah : 21)
Peribadatan kepada selain Allah adalah pelecehan dan penghinaan kepada Rabb penguasa alam semesta. Penghambaan kepada selain Allah adalah kezaliman yang terbesar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak Allah atas hamba adalah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah berfirman (yang artinya), “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah yang [sesembahan] Mahabenar, sedangkan apa-apa yang mereka seru selain-Nya adalah batil.” (al-Haj : 62). Allah berfirman (yang artinya), “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kalian menyeru bersama Allah siapa pun juga.” (al-Jin : 18)
Allah berfirman (yang artinya), “Dan Rabbmu memerintahkan bahwa janganlah kalian beribadah kecuali kepada-Nya.” (al-Isra’ : 23). Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya syirik benar-benar kezaliman yang sangat besar.” (Luqman : 13). Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan Allah maka benar-benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu penolong.” (al-Ma-idah : 72)
Saudaraku yang dirahmati Allah, dengan demikian seorang muslim tidak boleh menujukan ibadah kepada selain Allah. Segala bentuk ibadah hanya untuk Allah; apakah itu sholat, nadzar, sembelihan, istighotsah, isti’adzah. Dan tidak boleh disekutukan dengan Allah dalam hal ibadah itu apakah itu nabi, malaikat, wali, orang salih, apalagi batu dan pohon. Tauhid inilah yang menjadi pondasi tegaknya agama Islam dan kunci untuk bisa masuk ke dalam surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka untuk menyiksa orang yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan ikhlas mencari wajah Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kalimat laa ilaha illallah menuntut seorang muslim untuk menolak penghambaan kepada selain Allah, dan mempersembahkan ibadah kepada Allah semata.
Adapun orang yang mengucapkan syahadat tetapi tidak dilandasi keikhlasan dan kejujuran maka syahadatnya tidak bermanfaat, sebagaimana kaum munafik. Begitu pula orang yang mengucapkan syahadat tetapi beribadah kepada selain Allah maka syahadatnya menjadi batal. Sehingga syahadat ini mengandung makna dan konsekuensi yang harus diyakini dan diamalkan….