Bismillah.
Allah berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Tidaklah Kami utus sebelum kamu -Muhammad- seorang rasul pun melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada ilah/sesembahan yang benar selain Aku, maka sembahlah Aku.” (al-Anbiya’ : 25)
Allah berfirman :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari membawakan perkataan salaf mengenai tafsiran ayat ke-25 dari surat al-Anbiya’, dari Qatadah beliau mengatakan :
أرسلت الرسل بالإخلاص والتوحيد
Para rasul diutus dengan membawa ajaran ikhlas dan tauhid…
(lihat Tafsir ath-Thabari, http://quran.ksu.edu.sa/tafseer/tabary/sura21-aya25.html)
Dari sinilah kita mengetahui bahwa hakikat keikhlasan dan tauhid adalah menujukan ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan segala bentuk sesembahan selain-Nya. Karena itulah para rasul mengajak untuk beribadah kepada Allah dan menjauhi thaghut/sesembahan selain Allah… Inilah tujuan utama misi dakwah Islam di sepanjang masa, bukan untuk perkara-perkara yang lainnya….
Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk ikhlas dalam beramal dan membersihkan tauhid dari segala kotoran syirik dan kekafiran…
جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا