Evaluasi Pelajaran Bagian 4
Benar atau Salah
- Kalimat sempurna dalam bahasa arab minimal tiga kata [salah]
- Kalimat yang diawali dengan isim, maka isim yang ada di awal kalimat tersebut berkedudukan sebagai mubtada’ [benar]
- Kalimat yang diawali dengan fi’il, maka fi’il yang ada di awal kalimat itu berkedudukan sebagai fa’il/pelaku [salah]
- Apabila suatu fi’il didahului oleh huruf jar maka akhirannya harus dibaca kasroh [salah]
- Kata yang bisa berubah bagian/harokat akhirnya disebut sebagai khobar, sedangkan kata yang selalu tetap akhirnya disebut mubtada’ [salah]
Evaluasi Pelajaran Bagian 5
- Apa yang dimaksud jumlah ismiyah?
- Apa yang dimaksud jumlah fi’liyah?
- Apa saja unsur pokok dalam jumlah ismiyah?
- Apa yang dimaksud dengan mubtada’?
- Apa yang dimaksud dengan khobar?
- Apa yang dimaksud dengan marfu’?
- Apa perbedaan jumlah ismiyah dengan jumlah fi’liyah?
- Apa perbedaan mubtada’ dengan fa’il?
Jawaban :
- Jumlah ismiyah adalah kalimat bahasa arab yang diawali dengan isim/kata benda
- Jumlah fi’liyah adalah kalimat bahasa arab yang diawali dengan fi’il/kata kerja
- Unsur pokok jumlah ismiyah adalah mubtada’ dan khobar
- Mubtada’ adalah isim yang diterangkan, ia harus dibaca marfu’ dan biasanya diletakkan di awal kalimat
- Khobar adalah isim yang menerangkan atau menyempurnakan makna mubtada’, ia juga harus dibaca marfu’ dan biasanya terletak setelah mubtada’
- Marfu’ adalah istilah untuk menyebut keadaan akhir kata yang ditandai dengan harokat akhir dhommah atau tanda lain yang menggantikannya
- Jumlah ismiyah diawali dengan isim sedangkan jumlah fi’liyah diawali dengan fi’il
- Mubtada’ terletak di awal jumlah, sedangkan fa’il terletak setelah fi’il/kata kerja