Koleksi Perpustakaan – Ibthal at-Tandid

Bismillah.

Alhamdulillah kita berjumpa kembali dalam seri pengenalan koleksi perpustakaan Ma’had al-Mubarok. Pada kesempatan ini kita akan memperkenalkan sebuah kitab yang berjudul :

Ibthal at-Tandid bi Ikhtishar Syarh Kitab at-Tauhid
[Memberantas Pemberhalaan, Ringkasan Penjelasan Kitab Tauhid]

Penulis : Syaikh Hamd bin ‘Ali bin ‘Atiq rahimahullah (wafat 1301 H)
Tahqiq : Abdul Ilah bin Utsman asy-Syaayi’ hafizhahullah
Penerbit : Dar Athlas al-Khadhra’, Riyadh – Saudi Arabia
Cetakan : Pertama, 1424 H

Penulis kitab ini yaitu Syaikh Hamd bin ‘Atiq rahimahullah adalah salah satu murid dari Syakh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh rahimahullah penulis kitab Fathul Majid Syarh Kitab Tauhid. Buku atau kitab yang beliau susun ini -Ibthal at-Tandid- merupakan ta’liq/catatan sekilas terhadap kandungan pelajaran Kitab at-Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Dalam menyusun kitab ini beliau banyak mengambil faidah dari kitab Taisir al-’Aziz al-Hamid yang merupakan syarah Kitab at-Tauhid oleh Syaikh Sulaiman bin Abdullah rahimahullah.

Tambahan Faidah :

Kitab Tauhid merupakan buku yang sangat penting untuk dipelajari, terlebih lagi bagi kaum muslimin di negeri Indonesia ini yang mayoritas berpenduduk muslim. Besarnya jumlah kaum muslimin di negeri ini semestinya kita imbangi dengan besarnya perhatian terhadap pendidikan tauhid dan akidah Islam; sebab tauhid dan akidah inilah pondasi agama.

Bagaimana mungkin kita menamakan diri kita muslim, sementara di saat yang sama kita teramat bodoh tentang tauhid dan akidah Islam?! Sampai-sampai banyak orang yang tidak paham hanya bermodalkan semboyan ‘demi melestarikan peninggalan nenek-moyang’ atau demi ‘membuktikan kecintaan kepada wali dan orang salih’ lantas menceburkan dirinya dalam lembah-lembah ghuluw dan kemusyrikan… subhanallah!

Apabila orang yang jujur dan objektif mempelajari buku/kitab ini -yaitu Kitab Tauhid- maka dia akan memahami bahwa sesungguhnya yang diserukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah adalah ‘qaala Allah’, ‘qaala ar-Rasul’, dan ‘qaala as-Salaf’ yaitu firman Allah, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta perkataan para ulama salaf/pendahulu yang salih…

Sebagian musuh dakwah tauhid ini -dari kalangan Liberal dan lain-lain- menuduh bahwa kitab-kitab akidah semacam Kitab Tauhid dan karya-karya para ulama Saudi seperti ad-Durar as-Saniyah membawa benih-benih pemikiran pengkafiran dan pengeboman -sebagaimana dilakukan oleh ISIS dan kawan-kawannya- maka ini adalah tuduhan dusta alias fitnah yang sangat keji atas dakwah tauhid yang mulia ini! Bahkan sebaliknya, para ulama Saudi Arabia secara tegas melarang berkembangnya pemikiran ekstrim Khawarij seperti yang dibawa oleh ISIS, al-Qaeda, dan kawan-kawannya yang terpengaruh oleh manhaj/cara beragama Sayyid Quthub, Usamah bin Ladin, dkk.

Adalah perkara yang sangat aneh dan mengenaskan; ketika tauhid -sebuah perkara paling agung di dalam agama Islam- yang diserukan oleh para ulama Sunnah ini -melanjutkan dakwahnya para nabi- justru banyak dimusuhi dan diperangi oleh tokoh-tokoh dan pemuka-pemuka yang notabene beragama Islam atau menggunakan kedok Islam untuk memusuhi dakwah tauhid…!

Demikian sedikit catatan, semoga bermanfaat.

www.al-mubarok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *