Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata :
Sesungguhnya mendalami ilmu agama Allah termasuk kewajiban yang paling ditekankan dan tugas yang paling penting. Karena sesungguhnya tidak mungkin bagi seorang insan untuk menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah kepadanya, meninggalkan apa-apa yang diharamkan oleh Allah atas dirinya, dan mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan landasan ilmu dan hujjah yang nyata.
Beramal tanpa ilmu merupakan sebab kesesatan dan akan membuahkan bencana bagi pelakunya. Oleh sebab itu amal harus dibangun di atas ilmu yang benar dan pemahaman yang lurus tentang agama Allah ‘azza wa jalla.
Oleh sebab itu Allah jalla wa ‘ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah selayaknya bagi orang-orang beriman itu semuanya berangkat untuk berjihad/perang. Alangkah baik apabila ada sekelompok orang yang tetap tinggal diantara setiap kaum itu dalam rangka mendalami ilmu agama dan agar mereka itu bisa memberikan peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, mudah-mudahan mereka senantiasa berhati-hati.” (At-Taubah : 122).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu’anhu)
Sumber : Asy-Syarh Al-Mukhtashar ‘ala Matni Zaadil Mustaqni’ oleh Al-Fauzan, 1/7