Kelezatan Yang Muncul Dalam Hati

82

oleh : Syaikh Husain bin ‘Audah al-‘Awaisyah hafizhahullah

Syaikh berkata :

قال ابن القيم رحمه الله-: ((وَسَمِعْتُ شَيْخَ الْإِسْلَامِ ابْنَ تَيْمِيَّةَ رحمه الله- يَقُولُ: إِذَا لَمْ تَجِدْ لِلْعَمَلِ حَلَاوَةً فِي قَلْبِكَ وَانْشـِرَاحًا، فَاتَّهِمهُ، فَإِنَّ الرَّبَّ تَعَالَى شَكُورٌ. يَعْنِي: أَنَّهُ لَا بُدَّ أَنْ يُثِيبَ الْعَامِلَ عَلَى عَمَلِهِ فِي الدُّنْيَا مِنْ حَلَاوَةٍ يَجِدُهَا فِي قَلْبِهِ، وَقُوَّةِ انْشِرَاحٍ وَقُرَّةِ عَيْنٍ. فَحَيْثُ لَمْ يَجِدْ ذَلِكَ فَعَمَلُهُ مَدْخُولٌ

والقصد: أنّ السرورَ بالله وقُرْبَه، وقُرّةَ العين به، تَبعثُ على الازدياد من طاعته، وتحثُّ على الجدّ في السير إليه)).مدارج السالكين 2/68

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

Aku pernah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, ‘Apabila tatkala beramal -kebaikan- kamu tidak mendapati munculnya rasa manis/kelezatan serta kelapangan di dalam hatimu, maka curigailah amal itu -jangan-jangan ia terkotori oleh niat yang buruk, pent-. Karena sesungguhnya Allah ta’ala maha berterima kasih/maha membalas kebaikan.’

Artinya Allah pasti memberikan balasan/pahala kepada orang itu atas amal yang dilakukan olehnya ketika di dunia yaitu berupa rasa manis/kelezatan yang bisa dirasakan olehnya di dalam hati, kelapangan hati yang sedemikian kuat, serta kesejukan hati. Sehingga apabila hal-hal ini tidak bisa dirasakan olehnya itu artinya amalnya adalah terkontaminasi.

Maksud dari keterangan ini adalah bahwasanya kegembiraan karena Allah, ketika mendekatkan diri kepada-Nya serta kesejukan hati dalam mengingat-Nya pasti akan membangkitkan semangat dan peningkatan ketaatan kepada-Nya, dan hal itulah yang akan menodorong dirinya untuk bersungguh-sungguh dan serius dalam meniti jalan kepada-Nya.

[Madarijus Salikin, 2/68]

Sumber : http://alawaysheh.com/play.php?catsmktba=550

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *