oleh : Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah
كان بكر بن عبد الله المزني رحمه الله يقول: «إياك من الكلام ما إن أصبت فيه لم تؤجر وإن اخطأت فيه أثمت وهو سوء الظن بأخيك»تهذيب التهذيب لابن حجر(1/425).
قال الوالد عبد المحسن البدر حفظه الله في شرحه لسنن أبي داود: « لأنك إن أصبت فيه لا تحصل أجراً؛ لأنك ظننت به سوءاً، فإن كنت على صواب وكان ظنك مطابقاً لما فيه فلن تحصل أجراً، وإن كنت مخطئاً فأنت آثم، فالإثم محقق وحاصل، والفائدة غير متحققة».
Adalah Bakr bin Abdullah al-Muzanni rahimahullah mengatakan :
Jauhilah olehmu suatu pembicaraan yang apabila kamu benar maka kamu tidak diberi pahala, dan apabila kamu salah maka pasti kamu berdosa. Yaitu berburuk sangka kepada saudaramu (Tahdzib at-Tahdzib oleh Ibnu Hajar, 1/425)
Ayahanda Abdul Muhsin al-Badr hafizhahullah mengatakan di dalam syarahnya terhadap Sunan Abu Dawud :
Sebab jika kamu benar dalam hal itu (persangkaan buruk) kamu tidak mendapat pahala, karena kamu telah bersangka buruk padanya; meskipun kamu berada di atas kebenaran. Dan apabila ternyata kamu salah maka kamu berdosa. Sehingga dosa (akibat su’uzhan) adalah suatu resiko yang jelas harus ditanggung, sementara faidah (dari prasangka buruk, pent) itu belum tentu diperoleh.
Sumber : http://al-badr.net/muqolat/4912