oleh : Syaikh Dr. Abdul Karim al-Khudhair hafizhahullah
ما حكم غيبة ولي الأمر، وسبه، والقدح فيه، والتشهير بأخطائه؟
Pertanyaan : “Apakah hukum menggunjing pemerintah, mencelanya, menjatuhkan kehormatannya, dan menyebarkan kesalahan-kesalahan mereka?”
Beliau menjawab :
ولي الأمر كغيره من المسلمين، محرم العرض، فلا تجوز غيبته والقدح فيه والتشهير بأخطائه، ويزداد الأمر إذا كان مما يهج الناس عليه، ولا يعني هذا أن المحرمات يسكت عن بيانها والتحذير منها بعد ذكر لأسماء مرتكبيها مهما كانوا، بل يعرف بهم كما في الأسلوب النبوي، ما بال أقوام يقولون ويفعلون
Pemerintah adalah sebagaimana kaum muslimin yang lainnya, harus dijaga kehormatan dan harga diri mereka. Oleh sebab itu tidak boleh menggunjingnya, mencelanya, ataupun mengumbar kesalahan-kesalahan mereka. Dan hal ini semakin terlarang apabila hal itu menyebabkan rakyat terprovokasi untuk menentang/membangkang kepada penguasa.
Dan ini bukanlah bermakna bahwa perkara-perkara yang diharamkan dibiarkan dan tidak diterangkan atau diberikan peringatan, dan lebih baik adalah dengan tidak menyebutkan nama-nama pelakunya, siapapun mereka.
Pelaku-pelaku keharaman itu cukup diberikan sindiran. Sebagaimana dalam metode penyampaian Nabi, “Ada apa gerangan dengan orang-orang yang mengatakan atau melakukan demikian dan demikian.” [sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu]
Sumber : http://www.khudheir.com/text/4534
NB : Dalam teks transkrip ada sedikit salah ketik -dalam pandangan kami- oleh sebab itu kami terjemahkan dengan menyesuaikan konteks dan maksud beliau. Wallahu a’lam.