[1] Berpegang Teguh Dengan Sunnah Berpegang teguh dengan Sunnah dan menjauhi bid’ah adalah jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan hakiki.
Meniti Jejak Generasi Terbaik
[1] Berpegang Teguh Dengan Sunnah Berpegang teguh dengan Sunnah dan menjauhi bid’ah adalah jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan hakiki.
Nasihat Ke-1: Tidak Boleh Fanatik Buta Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah pernah ditanya: Apa hukum orang yang mencintai seorang alim/ulama atau da’i lalu dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sangat mencintai beliau. Aku tidak senang mendengar siapa pun yang melontarkan bantahan kepadanya. Aku akan selalu mengambil pendapat/ucapan-ucapannya; meskipun bertentangan dengan dalil. Karena syaikh ini tentu Continue reading
Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata: Barangsiapa yang mencermati keadaan kaum ahli bid’ah secara umum, niscaya akan dia dapati bahwa sebenarnya sumber kesesatan mereka itu adalah karena tidak berpegang teguh dengan al-Kitab dan as-Sunnah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan: Kebid’ahan yang menyebabkan seseorang termasuk golongan ahlul ahwa’ [pengekor hawa nafsu] adalah sesuatu yang telah masyhur di kalangan ulama yang memahami Sunnah bahwa hal itu jelas-jelas berseberangan dengan al-Kitab dan as-Sunnah. Seperti halnya bid’ah Khawarij, Rafidhah/Syi’ah, Qadariyah, dan Murji’ah.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri diantara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih dalam suatu perkara hendaklah kalian kembalikan kepada Allah dan Rasul, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, hal itu lebih baik bagi kalian dan lebih bagus hasilnya.” (QS. An-Nisaa’: 59)
Setiap hari dalam sholat kita senantiasa memohon kepada Allah untuk diberikan hidayah kepada jalan yang lurus. Hal itu menunjukkan bahwa petunjuk menuju jalan lurus adalah kebutuhan yang sangat kita perlukan.