Butuh Berdoa
Bismillah.
Diantara pelajaran paling berharga dalam aqidah adalah betapa besar kebutuhan kita kepada ibadah kepada Allah. Sebab ia merupakan tujuan penciptaan jin dan manusia. Diantara bentuk ibadah yang paling agung dan paling dibutuhkan oleh manusia adalah berdoa kepada Allah.
Allah berfirman (yang artinya), “Dan Robbmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan kabulkan permintaan kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku pasti akan masuk ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (Ghafir : 60)
Allah berfirman (yang artinya), “Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Mahadekat; Aku akan mengabulkan doa orang yang meminta ketika dia menyeru/berdoa kepada-Ku, oleh sebab itu hendaklah mereka memenuhi seruan-Ku dan beriman kepada-ku mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.” (al-Baqarah : 186)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada suatu perkara yang lebih mulia bagi Allah ta’ala daripada doa.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3370)
Dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa adalah hakikat dari ibadah.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3372)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah maka Allah akan murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi, dan dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3373)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin dikabulkan doanya ketika dalam keadaan sempit dan susah hendaklah dia memperbanyak doa ketika dalam keadaan lapang.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3382)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering sekali berdoa dengan membaca ‘Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik’ artinya, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” Kemudian ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, apakah anda mengkhawatirkan keadaan kami, sementara kami telah beriman kepadamu dan membenarkan ajaran yang anda bawa?!” beliau menjawab, “Sesungguhnya hati-hati itu berada diantara jari-jemari ar-Rahman ‘azz wa jalla; Dia lah yang akan membolak-balikkannya.” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Ibni Majah no. 3107)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah berkata : Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan senantiasa bersama-Nya selama dia berdoa kepada-Ku.” (HR. Muslim no. 2675)
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com