Kalimat ini sering kita baca. Bismillah. Dengan menyebut nama Allah. Belasan atau bahkan puluhan kali kita baca setiap hari. Tentu saja ia menyimpan makna yang teramat berharga.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, kita membaca bismillah bukan hanya ketika sholat. Kita pun membacanya sebelum makan. Kita membacanya sebelum berwudhu. Bahkan para ulama menganjurkan untuk memulai dengan basmalah sebelum mengawali surat atau tulisan semacam buku dan teks perjanjian. Salah satu ulama terdahulu yang mengawali bukunya dengan basmalah adalah Imam Bukhari rahimahullah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mencontohkan untuk menulis bismillah di permulaan surat dan perjanjian. Ini merupakan salah satu sunnah Nabi yang mungkin sudah mulai jarang diterapkan. Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa setiap perkara yang tidak diawali dengan bismillah akan terputus berkahnya. Riwayat ini dilemahkan sanadnya oleh para ulama hadits semacam Syaikh al-Albani rahimahullah.
Meskipun demikian bukan berarti maknanya salah. Syaikh Abdul Karim al-Khudhair hafizhahullah pernah menjelaskan bahwa meskipun secara sanad riwayat itu lemah alias bukan hadits tetapi maknanya didukung oleh dalil-dalil yang lain. Karena itulah ulama semacam Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah menegaskan bahwa kebiasaan sebagian penulis masa kini yang tidak pernah mengawali tulisannya dengan bismillah adalah menyelisihi sunnah.
Diantara dalil yang mendukung maknanya adalah riwayat yang menjelaskan keutamaan orang yang berzikir dan peringatan bagi mereka yang tidak mengingat Allah di dalam majelisnya. Di sisi lain zikir itu merupakan sebab turunnya rahmat Allah dan ketenangan hati. Menyebut nama Allah di awal pembicaraan atau tulisan adalah bagian dari zikir. Oleh sebab itu semua surat di dalam al-Quran diawali basmalah kecuali surat at-Taubah. Itu pun karena terdapat dalil yang menjelaskannya.
Dengan demikian sepatutnya seorang muslim mengawali tulisannya dengan bismillah. Dan sebagian ulama memberikan keterangan bahwa apabila berupa ceramah maka yang dianjurkan ialah mengawali dengan ucapan hamdalah atau pujian kepada Allah, sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili hafizhahullah. Dan apabila digabungkan antara bismillah dan pujian kepada Allah maka hal itu pun suatu hal yang terpuji.
Di dalam bismillah terkandung permohonan bantuan kepada Allah dan mencari keberkahan dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha indah. Semoga catatan singkat ini berfaidah bagi kami dan anda.
Wallahu a’lam bish shawaab.