Bismillah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, alhamdulillah pada kesempatan ini kita masih diberikan kelapangan untuk bisa melanjutkan pelajaran bahasa arab dengan kitab muyassar. Pada beberapa pertemuan terdahulu telah kita bahas tentang isim-isim yang harus dibaca manshub.
Diantaranya adalah mengenai tamyiz dan mustatsna. Tamyiz adalah isim manshub yang menjelaskan sesuatu yang mubham/samar di dalam kalimat. Seperti misalnya, kita katakan ‘khamsuuna kitaaban’ -artinya ‘lima puluh buku’- ini adalah mengandung hal yang mubham; yaitu pada kata khamsuuna; lima puluh. Masih belum jelas lima puluh apa?
Maka kata ‘kitaaban’ dibaca manshub -dengan tathah- karena ia berkedudukan sebagai tamyiz. Tamyiz harus dibaca manshub. Sesuatu yang mubham tadi disebut juga dengan mumayyaz. Mumayyaz ada yang tersurat (malfuzh) dan ada yang tersirat (malhuzh).
Adapun mustatsna adalah isim manshub yang terletak setelah alat istitsnaa’/pengecualian. Misalnya sesudah kata illa (kecuali). Illa ini disebut sebagai alat istitsnaa’ sedangkan kata sesudahnya disebut mustatsnaa/yang dikecualikan. Mustatsna harus dibaca manshub.
Untuk mengunduh teks materi lebih lengkap buka di sini [klik]
—————————