Belajar Nahwu 1 Bulan (bagian 16)
Bismillah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, alhamdulillah pada kesempatan ini kita bisa melanjutkan kembali pelajaran nahwu dengan kitab muyassar.
Pada kesempatan ini kita akan mengulas atau meringkas pelajaran-pelajaran yang telah berlalu agar bisa lebih mudah dipahami.
Pertama; pembagian kata
Di dalam bahasa arab, kata disebut dengan istilah al-kalimah. Ia terbagi menjadi tiga; isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan harf (kata penghubung). Isim memiliki ciri-ciri demikian pula fi’il. Ciri-ciri ini berguna untuk mengenali keberadaan isim atau fi’il dalam suatu kaimat/jumlah.
Kedua; pembagian kalimat
Di dalam bahasa arab, kalimat disebut dengan istilah al-jumlah. Ia terbagi menjadi dua macam; jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Jumlah ismiyah diawali dengan isim/kata benda, sedangkan jumlah fi’liyah diawali dengan fi’il/kata kerja.
Unsur pokok dalam jumlah ismiyah ada dua; mubtada’ dan khobar. Mubtada’ yang diterangkan, khobar yang menerangkan. Mubtada’ biasanya di awal kalimat, sedangkan khobar sesudahnya. Dalam jumlah fi’liyah terdapat dua unsur pokok yaitu fi’il dan fa’il -dalam kalimat aktif- atau fi’il dan na’ibul fa’il -dalam kalimat pasif-. Dalam jumlah fi’liyah juga dikenal adanya objek/maf’ul bih.
Untuk mengunduh teks pelajaran ini selengkapnya buka di sini [klik]