Bismillah.
Alhamdulillah, kaum muslimin yang dirahmati Allah, pada kesempatan ini kita bisa dipertemukan kembali dalam pelajaran bahasa arab dasar dengan kitab al-muyassar. Sebuah kitab yang dasar dalam ilmu nahwu; yaitu ilmu yang mempelajari keadaan akhir kata dalam bahasa arab.
Sebagaimana sudah kita pelajari, bahwa kata dalam bahasa arab terbagi menjadi dua; mabni dan mu’rob. Kata yang mabni akhirannya tetap, sedangkan kata yang mu’rob akhirannya bisa berubah. Perubahan akhir kata ini disebut dengan istilah i’rob.
I’rob terbagi menjadi empat; rofa’, nashob, jar, dan jazem. Rofa’ ditandai dengan akhiran dhommah. Nashob ditandai dengan akhiran fathah. Jar ditandai dengan akhiran kasroh. Jazem ditandai dengan akhiran sukun.
Keempat tanda di atas adalah tanda-tanda i’rob yang asli atau yang pokok. Ada juga tanda-tanda yang lain. Misalnya, pada isim mutsanna rofa’ ditandai dengan alif -sebagai pengganti dhommah-. Pada isim jamak mudzakkar salim rofa’ ditandai dengan wawu, demikian pula pada asma’u khomsah.
Diantara sebab mengapa suatu isim harus dibaca rofa’ adalah apabila isim itu menjabat sebagai fa’il atau pelaku. Fa’il haus dibaca marfu’. Fa’il terletak setelah fi’il yang ma’lum/kata kerja aktif. Setiap ada fi’il ma’lum maka harus ada fa’il sesudahnya; baik ia berupa fa’il yang zhahir/tampak atau kata asli atau ia berupa dhamir/kata ganti.
Untuk mengunduh teks materi selengkapnya bisa dibuka di sini [klik]
—-