Program Belajar Kaidah Bahasa Arab 1 Bulan
Rangkuman Tanda I’rob Pada Isim
Alhamdulillah, kaum muslimin yang dirahmati Allah kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran bahasa arab dasar untuk mengetahui kaidah-kaidah agar bisa membaca kitab para ulama, dan tentu saja yang paling utama ialah untuk memahami al-Qur’an dan as-Sunnah.
Pada beberapa bagian terdahulu telah kita pelajari tentang tanda-tanda i’rob pada isim. I’rob adalah perubahan keadaan akhir kata disebabkan faktor yang mempengaruhi. Ada tiga macam i’rob pada isim, yaitu rofa’, nashob, dan jar. Rofa’ ditandai dengan akhiran dhommah atau tanda lain yang menggantikannya. Nashob ditandai dengan akhiran fat-hah atau tanda lain yang menggantikannya. Adapu jar ditandai dengan harokat kasroh di akhir atau tanda lain yang menggantikannya.
Isim-isim yang akhirannya bisa berubah disebut dengan isim mu’rob. Isim mu’rob ini ada sembilan macam; mulai dari isim mufrod hingga isim laa yanshorif. Secara umum tanda i’rob pada isim ada yang berupa harokat dan ada yang berupa huruf. Misalnya, kata ‘rojulun’ (seorang lelaki); ini adalah isim mufrod marfu’ dengan dhommah. Apabila manshub berubah menjadi ‘rojulan’ dan apabila majrur berubah menjadi ‘rojulin’. Pada contoh ini tandanya berupa harokat di akhir kata.
Contoh perubahan berupa huruf adalah pada isim mutsanna. Misalnya kata ‘rojulaani’ artinya ‘dua orang lelaki’. Apabila dalam keadaan marfu’ ia dibaca ‘rojulaani’ dan apabila dalam keadaan manshub atau majrur berubah menjadi ‘rojulaini’. Artinya tetap sama yaitu ‘dua orang lelaki’ meskipun demikian terjadi perubahan akhir kata disebabkan faktor yang mempengaruhinya.
Faktor ini bisa berupa jabatan kata. Misalnya apabila ia berfungsi sebagai subjek/pelaku maka ia harus dibaca marfu’. Contohnya kalimat ‘jaa’a rojulaani’ artinya ‘telah datang dua lelaki’. Di dalam kalimat ini kata ‘rojulaani’ berfungsi sebagai pelaku/subjek; maka ia dibaca marfu’. Tanda marfu’nya adalah berupa huruf alif sebelum nun di akhir kata.
Demikianlah gambaran penerapan i’rob pada kalimat bahasa arab. Yang perlu kita ingat adalah tanda-tanda i’rob pada masing-masing jenis isim; dan ini sudah dibahas pada pelajaran sebelumnya. Dengan mengetahui tanda-tanda i’rob ini kita akan mengerti bagaimana semestinya membaca akhir kata dalam sebuah kalimat berbahasa arab. Sebab apabila keliru dalam membaca akhiran kata makna kalimatnya bisa berubah atau tidak jelas maksudnya. Karena itulah kita butuh belajar nahwu; ilmu yang mempelajari keadaan akhir kata. Dari sinilah kita akan terjaga dari kesalahan dalam berbicara atau membaca ayat dan hadits serta ucapan dalam bahasa arab. Saking pentingnya ilmu nahwu ini sampai-sampai dikatakan oleh Imam Syafi’i rahimahullah, “Barangsiapa mendalami ilmu nahwu niscaya dia akan menemukan jalan untuk memahami seluruh ilmu.”
Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu berpesan, “Pelajarilah bahasa arab, sesungguhnya ia merupakan bagian dari agama kalian.” Semoga Allah berikan kemudahan kepada kita dalam mempelajari bahasa arab ini dan kemudian bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan penghambaan dan keimanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya niscaya Allah akan pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim). Demikian pelajaran singkat yang bisa kami sajikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
Unduh materi dari sini : belajar-7