Takut Tidak Ikhlas

tumblr_mdzbjpFtAm1rpovy4o1_r1_1280

oleh : Syaikh Abdul Aziz alu Syaikh hafizhahullah

Suatu saat, Syaikh ditanya :

هل الخوف من الإخلاص يدل على الإخلاص؟

Apakah merasa takut bahwa dirinya tidak ikhlas ini merupakan tanda keikhlasan?

Beliau menjawab :

هو الأصل إنه المسلم مهما عمل من أعمال صالحة؛ فهو لا يعجب بنفسه، ولا يعطي نفسه الثقة، وإنما يرجو ويأمل

Inilah pada dasarnya sikap yang benar, yaitu seorang muslim bagaimana pun dia melakukan amal-amal salih hendaknya dia tidak merasa ujub/kagum dengan dirinya sendiri, janganlah dia terlalu menaruh percaya diri, dia hanya menaruh harapan dan keinginan.

لأنه إن نظر إلى نفسه نظر الإعجاب بها ربما ينخدع، لكن إذا نظر لنفسه نظر المقصر المسيء هذا يزداد طمعا في عند الله

Karena apabila dia melihat pada dirinya sendiri dengan pandangan kagum/ujub akibat amal-amal itu niscaya dia akan terpedaya/lupa diri. Akan tetapi apabila dia melihat kepada dirinya dengan pandangan bahwa dirinya penuh dengan keteledoran dan kekurangan niscaya hal ini akan menambah harapannya kepada pahala yang ada di sisi Allah.

قال الله جل وعلا: (إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ *وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ *وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لا يُشْرِكُونَ *وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ *أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ)

Allah jalla wa ‘ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang karena merasa takut kepada Rabbnya mereka pun dirundung kecemasan, orang-orang yang kepada ayat-ayat Rabbnya mereka pun beriman. Orang-orang yang kepada Rabbnya mereka pun tidak mempersekutukan. Orang-orang yang memberikan apa-apa yang telah mereka persembahkan sementara hatinya merasa takut; bagaimanakah keadaannya kelak ketika kembali kepada Rabbnya. Mereka itulah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan berlomba-lomba untuk mendapatkannya.”

تقول عائشة: يا رسول الله: ” أهم الذين يسرقون ويزنون؟ قال: لا، يصلون، ويصومون، ويخافون ألا يتقبل منهم”.

‘Aisyah –radhiyallahu’anha– berkata, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang-orang yang mencuri dan berzina?”. Beliau menjawab, “Tidak, bahkan mereka itu senantiasa mengerjakan sholat dan berpuasa. Meskipun demikian, mereka khawatir kalau-kalau amal mereka tidak diterima.”

Sumber : http://www.mufti.af.org.sa/node/2238

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *