Tiga Nama al-Fatihah

Bismillah.

Imam al-Baghawi rahimahullah (wafat 516 H) menyebutkan di dalam tafsirnya 3 buah nama dari surat al-Fatihah yang paling populer; yaitu : Fatihatul Kitab, Ummul Qur’an dan Sab’ul Matsani.

Ia disebut sebagai Fatihatul Kitab karena al-Qur’an dimulai susunannya di dalam mushaf dengan surat ini. Ia disebut sebagai Ummul Qur’an karena ia merupakan ashl/pokok dan intisari dari seluruh ayat al-Qur’an. Dan ia disebut sebagai Sab’ul Matsani karena terdiri dari tujuh ayat yang selalu dibaca berulang-ulang di dalam sholat, yaitu pada setiap rakaat (lihat Tafsir al-Baghawi, hal. 7)

Para ulama memiliki perhatian besar terhadap kandungan surat al-Fatihah. Seperti Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah yang menyusun risalah Ba’dhu Fawa’id min Surah al-Fatihah. Kitab ini berisi penjelasan faidah-faidah aqidah dan keimanan di dalam surat al-Fatihah.

Surat al-Fatihah menyimpan pokok-pokok agama. Di dalamnya terkandung kewajiban beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan sesembahan selain-Nya. Di dalamnya juga terkandung kewajiban untuk mengimani hari akhir dan hari pembalasan atas segala amal perbuatan hamba. Di dalamnya juga terkandung keyakinan terhadap kasih sayang Allah dan tarbiyah-Nya atas segenap makhluk.

Di dalam surat yang agung ini juga terdapat kewajiban berdoa kepada Allah meminta hidayah jalan yang lurus; jalan yang memadukan antara ilmu yang bermanfaat dan amal salih. Kita meminta hidayah ini setiap hari lebih dari 17 kali; karena sholat wajib lima waktu terdiri dari 17 rakaat dan pada setiap rakaatnya wajib membaca surat al-Fatihah, sementara seorang muslim tidak hanya mencukupkan diri dengan sholat-sholat wajib, dia juga mengerjakan sholat-sholat sunnah. Ketika masuk masjid misalnya dia mengerjakan sholat sunnah tahiyyatul masjid, atau sesudah berwudhu dia bisa mengerjakan sholat sunnah wudhu. Atau sholat-sholat sunnah yang lain.

Hal ini mengandung isyarat bagi kita untuk terus mendalami dan memahami ilmu dan kaidah yang tersimpan dalam surat al-Fatihah. Sebagaimana kita tidak bosan membacanya setiap hari, maka sudah selayaknya kita pun merenungkan isi dan faidahnya setiap hari. Allahul muwaffiq.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *