Faidah Dari Kisah Yazid al-Faqir

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Seorang tabi’in bernama Yazid al-Faqir (al-faqir artinya ‘si bungkuk’) menuturkan: Dahulu aku sempat terseret dalam salah satu pendapat sekte Khawarij -yaitu berkeyakinan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka, dan orang yang sudah masuk neraka tidak bisa lagi keluar darinya, pent-. Suatu ketika, kami bersama serombongan Continue reading

Bagaimana Ilmu Dicabut

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan : عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : ” إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ Continue reading

Jalan Menuju Kemuliaan

Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada hamba dan rasul-Nya, para sahabatnya, dan para pengikut setia mereka. Amma ba’du. Dalam sebuah atsar/riwayat dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu, beliau pernah mengatakan, “Kami adalah suatu kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, kapan saja kami mencari kemuliaan itu dari selainnya, maka kami pasti Continue reading

Akidah Yang Benar dan Kokoh

oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah Akidah yang benar adalah akidah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akidah yang beliau dakwahkan. Beliau ‘alaihish sholatu was salam telah menerangkan, bahwa, “Umat ini sepeninggal beliau akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok; semuanya di neraka kecuali satu.” Mereka/para sahabat bertanya, “Siapakah satu kelompok Continue reading

Konsep Iman, Antara Ahlus Sunnah dengan Ahlul Bid’ah

Iman dalam Pandangan Ahlus Sunnah Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah mengatakan, “Iman adalah ucapan dengan lisan, amal dengan anggota badan, keyakinan dengan hati. Ia dapat bertambah dengan sebab ketaatan, dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.” (lihat Syarh Lum’at al-I’tiqad al-Hadi ila Sabil ar-Rasyad oleh Syaikh Ibnu Utsaimin hal. 98)