Tuntunan Puasa Dalam Hadits-Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

ash-Shiyam (puasa) secara bahasa artinya adalah menahan. Adapun dalam pengertian syari’at, puasa adalah menahan diri dari hal-hal tertentu dengan niat (secara sengaja) selama waktu tertentu, yang dilakukan oleh orang tertentu. Puasa Ramadhan diwajibkan atas setiap muslim yang baligh dan berakal serta mampu melaksanakan puasa. Seorang anak yang masih kecil pun hendaknya diperintahkan untuk melakukannya apabila Continue reading

Kumpulan Fatwa [Bagian 3]

Cabut Gigi [21] Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apakah hukum cabut gigi bagi orang yang sedang puasa; apakah hal itu membatalkan puasa?” Beliau menjawab, “Darah yang keluar karena cabut gigi atau yang semacamnya tidak membatalkan, sebab ia tidak memberikan pengaruh sebagaimana halnya bekam. Oleh sebab itu ia tidak menyebabkan batalnya puasa.” (lihat Fatawa Arkan Continue reading

Kembalikan Perselisihan Kepada al-Kitab dan as-Sunnah

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri diantara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih dalam suatu perkara hendaklah kalian kembalikan kepada Allah dan Rasul, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, hal itu lebih baik bagi kalian dan lebih bagus hasilnya.” (QS. An-Nisaa’: 59)

Kumpulan Fatwa [Bagian 2]

Mengetahui Imam Dalam Keadaan Berhadats [11] Syaikh as-Sa’di rahimahullah pernah ditanya, “Apabila sebagian makmum mengetahui bahwa imam dalam keadaan berhadats, apakah hal itu menyebabkan batalnya sholat para jama’ah yang lain?” Beliau menjawab, “Apabila sebagian makmum mengetahui -dengan pasti, pent- bahwa imam dalam keadaan berhadats maka status tidak sah/batal sholat itu hanya berlaku bagi yang mengetahui. Continue reading

Kumpulan Fatwa [Bagian 1]

Berbicara Ketika Istinja’ [01] Syaikh as-Sa’di rahimahullah pernah ditanya, “Apakah dimakruhkan berbicara ketika sedang istinja’?” Beliau menjawab, “Hal itu tidak dimakruhkan. Yang dimakruhkan adalah berbicara ketika sedang buang hajat. Dan yang lebih utama adalah hendaknya seorang insan meninggalkan pembicaraan yang tidak dibutuhkan pada saat auratnya tersingkap di tempat manapun ia berada.” (lihat al-Majmu’ah al-Kamilah [16/90])

Keutamaan Ilmu dan Ulama

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang “Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan pada setiap masa kekosongan para rasul sisa-sisa dari ahli ilmu [ulama]. Mereka yang mengajak orang yang tersesat kepada hidayah. Mereka yang bersabar dalam menghadapi gangguannya. Mereka menghidupkan jiwa-jiwa yang mati dengan Kitabullah. Mereka berikan pencerahan kepada orang-orang yang buta Continue reading