Mengapa Belajar Nahwu?

Bismillah.

Bagi banyak orang ilmu nahwu mungkin termasuk jenis ilmu yang asing. Padahal ilmu nahwu ini sangat penting untuk bisa memahami makna ayat dan hadits serta doa dan bacaan sholat. Nahwu adalah ilmu dalam bahasa arab yang menjelaskan kaidah-kaidah seputar kedudukan kata di dalam kalimat dan keadaan akhirnya yang bisa berubah dan ada juga yang selalu tetap.

Manfaat mempelajari nahwu adalah akan bisa mengerti susunan kalimat di dalam bahasa arab dan makna yang dimaksud oleh penulis atau pembicara dalam bahasa arab. Fokus ilmu nahwu ialah untuk mempelajari keadaan akhir kata dan jabatan kata di dalam kalimat berbahasa arab yang fasih.

Setiap pelajar ilmu Islam membutuhkan kajian tentang nahwu. Karena untuk memahami bahasa arab tidak bisa terlepas dari kaidah dalam nahwu. Sederhananya, untuk bisa membaca tulisan arab gundul/tidak berharokat dibutuhkan pemahaman tentang nahwu. Lebih daripada itu ilmu nahwu akan membantu kita dalam memahami maksud Allah dan rasul-Nya di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

Mempelajari ilmu nahwu termasuk kewajiban yang sifatnya fardhu kifayah. Keutamaan mempelajari ilmu ini lebih besar daripada keutamaan melakukan amal-amal sunnah yang lain. Ilmu nahwu tercakup dalam kategori ilmu-ilmu alat; sebagaimana ilmu shorof, ushul fikih, ushul hadits, dsb.

Salah satu ulama yang memberikan motivasi untuk belajar ilmu nahwu adalah Imam Syafi’i rahimahullah. Beliau mengatakan, “Barangsiapa yang mendalami ilmu nahwu maka dia akan menemukan jalan/petunjuk menuju segala bidang ilmu/agama.”

Ilmu nahwu adalah bagian penting dalam ilmu bahasa arab. Sementara Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu juga berpesan, “Pelajarilah ilmu bahasa arab; karena sesungguhnya ia merupakan bagian penting di dalam agama kalian/Islam.”

Oleh sebab itu tidak ada ceritanya seorang ulama yang ahli dalam agama dan diperhitungkan keilmuannya dalam bidang tafsir, hadits ataupun fikih serta ilmu syari’at lainnya kecuali dia pasti menguasai ilmu nahwu/kaidah-kaidah bahasa arab.

Kedudukan ilmu nahwu ini ibarat jembatan untuk mendalami ilmu agama. Oleh sebab itu tidak boleh kita remehkan atau dipandang sebelah mata. Meskipun demikian kita juga harus memiliki prioritas dan perhatian besar terhadap ilmu-ilmu yang wajib ‘ain semisal tauhid dan ibadah yang wajib kita lakukan sehari-hari.

Bagi generasi muda atau mahasiswa yang masih diberi kemudahan dan kelapangan hendaklah bersemangat untuk menghadiri majelis-majelis ilmu terutama yang membahas dasar-dasar aqidah, akhlak, dan tata-cara ibadah yang dituntunkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu lebih bagus lagi jika ia juga bersemangat untuk menambah pemahaman tentang ilmu nahwu, shorof, membaca kitab, dst.

Demikian sedikit catatan dan faidah, semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *