Pentingnya Ketulusan

Bismillah.

Tidak henti-hentinya kita memuji Allah atas segala karunia dan kenikmatan yang Allah terus berikan kepada kita; yang lahir maupun yang batin. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi akhir zaman dan teladan bagi segenap kaum beriman. Amma ba’du.

Saudaraku yang dirahmati Allah, di dalam Islam kita sering mendengar ajaran untuk ikhlas dan jujur. Ikhlas adalah memurnikan niat untuk Allah dalam melakukan amal salih. Adapun kejujuran adalah kesesuaian antara apa yang kita ucapkan dengan lisan dengan apa yang kita lakukan dan apa yang tertanam di dalam hati.

Ikhlas merupakan perintah agung di dalam agama ini. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan ikhlas/memurnikan agama untuk-Nya dengan hanif/bertauhid…” (al-Bayyinah : 5)

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa hanif ialah berpaling dari segala bentuk sesembahan selain Allah dan menghadapkan diri dan amalnya semata-mata kepada Allah. Dengan kata lain orang yang hanif adalah yang ikhlas dalam beribadah dan menjauhi segala bentuk syirik. Sebab syirik merupakan perusak amal kebaikan.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan seandainya mereka itu berbuat syirik pasti akan lenyap segala amal yang dahulu mereka lakukan.” (al-An’am : 88)

Karena itulah orang yang paling berbahagia dengan syafa’at Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang mengucapkan kalimat tauhid dan mengamalkannya dengan ikhlas dari dalam hati. Ucapan dan amalan yang dilandasi dengan ilmu dan keyakinan. Imam Bukhari rahimahullah pun menegaskan bahwa ilmu sebelum ucapan dan amalan. Sebab ilmu merupakan faktor yang akan meluruskan niat, dan ikhlasnya niat merupakan syarat diterimanya amal ketaatan.

Dalam hadits qudsi Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya dia mempersekutukan Aku dengan selain-Ku niscaya Aku akan tinggalkan ia dan syiriknya itu.” (HR. Muslim)

Kejujuran juga memegang peranan mendasar di dalam agama. Lihatlah orang-orang munafik yang mereka diancam dengan hukuman berat kekal di kerak neraka yang paling bawah… Mereka adalah orang-orang yang mengucapkan syahadat dengan lisannya, tetapi tidak meyakini tauhid itu di dalam hatinya. Allah pun bersaksi bahwa orang-orang munafik adalah kaum yang pendusta.

Allah menggambarkan kaum beriman dengan sifat ikhlas dan kejujuran. Kaum yang ikhlas itu beramal karena Allah dan mengharapkan pahala di sisi-Nya, mereka tidak menghendaki pujian ataupun balasan imbalan dari manusia. Orang-orang terbaik setelah para nabi pun menggapai kemuliaan karena sifat jujur yang senantiasa mereka jaga dalam kehidupannya. Mereka adalah para shiddiqin, orang-orang yang jujur keimanannya.

Dan derajat ini tidak bisa diraih kecuali dengan bekal ilmu. Oleh sebab itu Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang menimba ilmu (agama) dalam rangka menghidupkan ajaran Islam maka dia termasuk golongan shiddiqin dan derajatnya setelah derajat kenabian.”

Itulah derajat yang dicapai oleh Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu. Beliau mengalahkan keutamaan para sahabat yang lain bukan karena banyaknya sholat atau puasa, tetapi karena sesuatu yang bersemayam di dalam hatinya; berupa keikhlasan kepada Allah dan nasihat/ketulusan bagi sesama.

Dari sinilah kita mengenali kaitan antara ikhlas, jujur dan nasihat. Orang yang ikhlas berusaha membersihkan hatinya dari segala hal yang mengotori niat dan merusak ibadahnya. Orang yang jujur akan lolos menghadapi berbagai bentuk ujian keimanan dan ketaatan. Dan orang yang baik imannya menghendaki kebaikan untuk saudaranya sebagaimana ia menyenangi kebaikan itu untuk dirinya. Ketiga perkara ini terwakili dengan istilah tulus. Inilah pokok keimanan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasan al-Bashri rahimahullah, “Bukanlah iman itu dengan berangan-angan atau memperindah penampilan. Akan tetapi iman adalah apa-apa yang bersemayam di dalam hati dan dibuktikan dengan amal-amal perbuatan.”

Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *